Senin, 17 Juni 2013

Puisi sederhana yang indah

Puisi – Puisi karya Sapardi Djoko Damono
Puisi karya Sapardi Djoko Damono selalu nyentrik, dengan bahasa yang sederhana dan lugas dapat menyihir kita untuk menikmati keindahannya. Teman-teman harus membaca puisi ini. Selamilah arti mendalam dari setiap pilihan kata yang dipilihnya.

PADA SUATU HARI NANTI
(Sapardi Djoko Damono)
pada suatu hari nanti
jasadku tak akan ada lagi
tapi dalam bait-bait sajak ini
kau tak akan kurelakan sendiri
pada suatu hari nanti
suaraku tak terdengar lagi
tapi di antara larik-larik sajak ini
kau akan tetap kusiasati
pada suatu hari nanti
impianku pun tak dikenal lagi
namun di sela-sela huruf sajak ini
kau tak akan letih-letihnya kucari

SIHIR HUJAN
(Sapardi Djoko Damono)
 Hujan mengenal baik pohon, jalan, dan selokan -- swaranya bisa
dibeda-bedakan;
kau akan mendengarnya meski sudah kaututup pintu dan jendela.
Meskipun sudah kau matikan lampu.
Hujan, yang tahu benar membeda-bedakan, telah jatuh di pohon,
jalan, dan selokan
- - menyihirmu agar sama sekali tak sempat mengaduh waktu
menangkap wahyu yang harus kaurahasiakan

YANG FANA ADALAH WAKTU
(Sapardi Djoko Damono)
Yang fana adalah waktu. Kita abadi:
memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga
sampai pada suatu hari
kita lupa untuk apa.
"Tapi, yang fana adalah waktu, bukan?"
tanyamu.

Kita abadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar