Kamis, 13 Juni 2013

Sistem Buffer Saliva

pH cavitas oral dipertahankan pada kisaran 6,3 untuk menjaga keutuhan struktur gigi. Ketika makanan berada di dalam mult, terjadi dua mekanisme yaitu penurunan pH dan kenaikan konsentrasi bikarbonat. Penurunan pH terjadi karena terjadi kenaikan konsetnrasi H+ di dalam plak. Karena asam laktat yang diproduksi oleh bakteri ketika memfermentasi karbohidrat.

Kapasitas buffer saliva bergantung pada banaknya ion bikarbonat yang disekresi dalam duktus. Konsetrasi bikarbonat ditentukan oelh rangsangan saliva dan oleh carbonic anhidrase VI.

Pada perangsangan saliva karena makan, produksi saliva meningkat drastic. Bikarbonat berlebih diproduksi sebgai hasil metabolism yang didifusikan kea lam plak gigi dan menetralkan ion H+ yang dihasilkan bakteri di mulut.

Kenaikan konsntrasi bikarbonat akan menghilangkan sejumlah H+ yang diprosuksi bakteri sehingga kesetimbangan bergeser ke arah kiri untuk menghasilkan lebih banyak H2CO3. Akan tetapi konsentrasi asam karbonat di mulut dipertahankan pada level 1,3 mMol/L. Ini berarti kelebhan asam kebonat harus dihilangkan.

Berdasarkan prinsip Le Chatelier, kenaikan konsentrasi asam karbonat menyebabkan kesetimbangan bergeser kea rah kiri sehingga menghasilkan lebih banyak CO2.

Karbonik anhidrase mengkatalisis reaksi ini dengan mengkonversi asam karbonat menjadi CO2 dan air. Karena tekanan parsial CO2 dlam saliva lbih tinggi dibandingkan dalam atmosfer dan mulut adalah suatu organ terbuka maka CO2 berdifusi keluar dari saliva.

Karena konsentrasi asam karbonat menurun, lebih banyak ino karbonat yang mengikat ion hydrogen membentuk asam karbonat, menyeimbangkan reaksi. Dalam hal ini, kelebihan H+ yang diproduksi oleh plak secara efektif dihilangkan sehingga mengurangi resiko erosi gigi.

pH saliva meningkat bersamaan dengan meningkatnya konsentrasi bikarbonat. Ini terjadi karena kenaikan bikarbonat biasanya terjadi dalam perangsangan saliva(ketika makan berada di dalam mulut), dan H+ diproduksi oleh bakteri yang memfermntasi gula di dalam makanan. Hal ini memastikan bahwa pH saliva selalu berada di atas pH kritis.

Buffer fosfat dan protein tidak terlalu berpengaruh pada saliva karena konsentrasinya yang rendah. Pengaturan pH saliva lebih dipengaruhi oleh buffer bikarbonat yaitu sekitar 90%.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar