Selasa, 13 Mei 2014

TULISAN TERAKHIRKU (DIARY SANG ZOMBIGARET)



Ini adalah kisahku. Kisah sedih yang aku tulis menjelang kematianku. Mungkin ketika kalian membaca kisahku ini, aku sudah tidak berada di dunia ini. Hal itu lebih baik daripada aku harus menanggung sakit yang tak tertahankan ini.
Laki – laki 25 tahun dengan postur ideal, tinggi 175 cm, berat 64 kg, wajah bersih dan kulit sawo matang.  Wajahku memang terbilang cukup tampan, itu terbukti dari banyaknya wanita yang tergila – gila padaku. Aku tidak mengada – ada, mereka memang tergila – gila padaku, mereka  selalu membuntutiku seusai aku manggung, membawakanku makanan setiap hari, bahkan jika aku menyuruh mereka membersihkan toiletkupun  pasti mereka akan melakukannya juga. Mereka sudah terbius oleh ketampananku.  Menurut mereka, hal yang paling mempesona adalah bibirku.  Aku yang sebagai penyanyi kafe ini memang tidak seterkenal Ariel Noah, namun fans ku sudah berjibun di berbagai tempat, tapi itu dulu.
Kini semua berubah. Kata orang roda kehidupan selalu berputar, adakalanya kita berada di atas, namun ada suatu masa dimana kita harus berada di bawah. Beberapa tahun yang lalu aku menjadi pujaan setiap wanita, namun kini tak akan ada yang mau melirikku. Jangankan melirik, berpapasan dengankupun mereka pasti membuang muka. Aku bisa mengerti mengapa mereka seperti itu. Memangnya apa yang masih menarik dari diriku? Tubuhku yang dulu kekar kini hanya tersisa tulang yang terbungkus kulit, rambut tebalku kini tersisa hanya beberapa helai saja, dan yang paling mengerikan adalah bibirku. Bibir yang dulu menjadi pesonaku kini menjadi sesuatu hal yang paling aku benci. Kini bibir itu menjadi suatu katup yang sama sekali tidak indah. Kanker mulut yang aku derita telah membuat bibirku membusuk, rona merah bibirku menghilang tertutup oleh abu – abunya daging busuk. Aku sendiri jijik melihatnya. Aku bahkan tak pernah melihat diriku di cermin. Aku singkirkan semua cermin dan aku tutup semua kaca dengan gordyn.  Aku pun  menyingkir dari orang lain, menarik diriku dari dunia.
Lalu bagaimana orang tuaku? Pasti kalian bertanya – tanya mengenai itu. Orang tuaku baik – baik saja di desa, aku mengkondisikan mereka supaya mereka mengira hidupku sempurna di sini. Biarlah aku tetap terlihat baik di depan mereka. Aku tidak ingin membuat mereka syok dan kemudian meninggal karena serangan jantung. Tidaaaaak.....Biarlah tetap seperti ini.
Satu pertanyaan lagi pasti muncul di benak kalian, dimana pacar dan sahabat – sahabatku? Lagi – lagi aku membuat skenario,  aku  mengkondisikan supaya mereka perlahan – lahan menjauhiku. Aku bertindak kasar dan tak peduli pada perhatian mereka, aku ucapkan kata – kata buruk ketika mereka tetap datang dan merawatku. Kata – kataku membuat mereka jera dan akhirnya membiarkan aku berbuat semauku, mereka tidak peduli lagi. Aku lebih ingin menjalani sisa hidupku sendiri.
Yang aku lakukan kini adalah berkutat dengan pena dan kertas. Aku mulai menulis semua impian – impianku di lembaran  kertas itu. Aku menikmati setiap goresan tinta yang aku buat. Aku larut dalam imajinasiku karena hanya dalam khayalan aku bisa bahagia. Puluhan cerita telah aku buat namun dengan cerita yang selalu sama yaitu akhir yang bahagia. Satu – satunya tulisanku yang menceritakan kesedihan adalah tulisan ini, tulisan terakhirku.
Jika memang ini tulisan terakhirku, maka aku harus mengatakan sesuatu hal pada kalian.  Aku hanyalah salah satu korban, entah di luar ada ratuasan atau ribuan orang dengan keadaan yang mungkin lebih mengenaskan daripada aku. Percayakah kalian bahwa semua petaka ini bersumber dari barang sepele? Barang yang selama bertahun – tahun menemani hariku. Barang itu aku kira sahabat, tapi ternyata menusukku dari belakang bahkan menghujamkan racun – racunnya ke dalam tubuhku. Kalian harus percaya itu, dan mengenai peringatan di bungkus rokok yang sering diabaikan,  Itu bukan hanya sebuah gertakan. “ROKOK MEMBUNUHMU”.  Ukirlah kata – kata itu di hatimu untuk mengenangku.

Surakarta, 13 Mei 2014
01:15

Selasa, 25 Juni 2013

Poster Kepedulian Lingkungan


Taraaaaa...... Finally I finish my job. It's harder than edited the two photos before. I make this poster for about 1-2 weeks. I can't finish this poster in one time, it need many times until I'm satisfied by the result. And this is it, poster " Kepedulian Lingkungan" ala Bernadetta.

Mengedit Foto


Hi guys. It's the result of my work. I strive hard to make this edited photos.
I combine two picture. and I think it's not bad.
heheheh
I also put the shadow beside my photos so It look so natural.